Rabu, 05 Mei 2010

Fobia, Normalkah itu?

Setiap orang memiliki rasa takutnya sendiri terhadap sesuatu. Rasa takut ini pun bermacam-macam, mulai dari takut pada binatang menjijikan seperti kecoak atau ular, sampai yang aneh-aneh seperti takut pada angka ataupun takut pada badut seperti Micky Mouse. Sebenarnya normalkah rasa takut seperti itu? Menurut para ahli, orang akan merasa takut jika menemukan situasi atau obyek yang membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa. Misalnya jika kita melihat harimau, kita akan merasa lebih takut daripada saat berhadapan dengan kelinci.

Rasa takut sendiri adalah hal yang wajar dan sangat manusiawi karena merupakan reaksi otomatis dari tubuh dan jiwa yang bereaksi terhadap bahaya. Rasa ini sendiri bisa berguna sekaligus bisa menghambat aktivitas kita. Kita bisa menggunakan rasa takut sebagai modal untuk menghindarkan diri dari bahaya dengan mengantisipasi kejadian yang tidak menyenangkan. Misalnya karena takut tidak bisa memenuhi tenggang waktu, akhirnya kita berusaha untuk berkonsentrasi penuh dan menyelesaikan tugas sampai selesai hari itu juga. Sedangkan rasa takut yang menghambat itulah yang dinamakan fobia.

Apakah Fobia itu?
Fobia adalah reaksi menghindar yang berakar dari rasa takut berlebihan terhadap suatu obyek yang secara rasional tidak berbahaya. Penderita fobia akan merasa tidak nyaman dan mengalami hambatan dalam aktivitas produktifnya baik di sekolah, di lingkungan masyarakat, dalam hubungan, ataupun dalam pekerjaan.
Secara garis besar, fobia terdiri atas tiga kategori. Specific phobia yaitu rasa takut yang muncul terhadap obyek yang jelas, agoraphobia yaitu rasa takut berada di tempat umum, dan social phobia yaitu rasa takut terhadap kehadiran orang lain yang mungkin akan menilai atau mengkritisi perilaku dan penampilan kita.
Menurut penelitian para ahli, 3% kasus fobia adalah jenis fobia spesifik. Obyek fobia yang paling umum adalah binatang, ketinggian, ruangan sempit dan tertutup, perjalanan dengan pesawat terbang, darah, dan suntikan. Penyebabnya sendiri bisa juga dari pengalaman langsung atau melihat pengalaman orang lain yang mengakibatkan reaksi dan perasaan tidak menyenangkan pada diri kita. Fobia juga bisa muncul karena pembelajaran terhadap perilaku orang lain, misalnya orang tua kita takut gelap, kebiasaan takut gelap itu ditiru oleh anak-anaknya sehingga satu keluarga itu punya persepsi buruk terhadap gelap.

Bisa Disembuhkan
Namun rasa takut berlebihan ini ternyata bisa disembuhkan. Namun sebaiknya mintalah bantuan ahli karena dibutuhkan terapi dan pengobatan. Terapi dilakukan dengan mengajak penderita fonia mengubah pola pikir terhadap obyek fobia. Mereka dilatih untuk berpikir bahwa yang ditakuti itu sebenarnya aman atau ketakutan mereka semestinya tidak sebesar itu. Setelah pola pikir diperbaiki, mereka akan diajak untuk mengalami langsung obyek fobia tersebut, istilahnya desensitisasi.
Terapi tanpa pengobatan malah dianggap tidak efektif karena tidak akan mengurangi rasa takut dalam diri seseorang. Jadi tetap diperlukan bantuan pengobatan untuk menurunkan rasa cemas dan takut sehingga penderita bisa mengontrol perilaku dan pola pikirnya lebih baik. Dengan penggunaan obat, efek terapi menjadi lebih efektif.

Jangan Didiamkan
Kamu punya rasa takut yang tidak beralasan namun enggan mencari pertolongan? Jangan biarkan diri kamu menjadi rugi sendiri. Hilangkan rasa enggan tersebut dan cari bantuan untuk mengatasi hal ini. Selama hidup kamu dalam ketakutan, tak akan ada rasa nyaman yang bisa kamu temukan. Jangan sampai kamu menjadi seseorang yang terus minder dan tidak berani berhadapan dengan orang lain. Yang lebih buruk lagi, kualitas hidup kamu bakal terbatas karena tidak bisa mengikuti berbagai aktivitas hanya karena takut.

Sekarang ini di kota-kota besar atau pun kota-kota yang sedang berkembang sudah menjamur yaitu mall-mall yang membuat tempat hiburan keluarga atau pun pribadi menjadi terpusat di mall tersebut. Memang keberadaan mall memberikan para penduduk untuk mencari banyak kebutuhan di satu tempat dan tempat yang nyaman untuk berbelanja. Keberadaan mall di daerah juga membuat penduduk di sana tidak tertinggal dengan kota-kota besar lainnya. Banyak sisi positif yang bisa kita lihat dari keberadaan mall di mana-mana.

Namun juga ada sisi negatifnya yang apakah sudah dapat di tanggulangi oleh pemerintah dan pribadi-pribadi yang menjadi pengunjung. Mall telah memberikan banyak dampak untuk kehidupan masyarakat, dari cara hidup dan barang-barang yang biasa kita beli. Biasanya tidak orang tua, anak-anak, para remaja atau pun sekeluarga akan menghabiskan weekend mereka di mall atau terkadang weekday pun sering datang ke pusat perbelanjaan ini.

Sah-sah saja, itu semua hak setiap orang untuk menentukan mereka akan pergi kemana dan dihari apa pun. Namun pemandangan yang sangat berbeda dari panti-panti asuhan yang ada. Tidak seramai mall, bahkan terkadang tidak ada yang menunjungi panti asuhan atau panti-panti sosial lainnya. Bagaimana kita mesti memikirkan dan melihat hal ini dimana saudara-saudara kita yang tidak beruntung itu membutuhkan sesuatu yang mungkin bisa kita berikan. Hanya sedikit curahan perhatian tidak akan membuat kita merugi, kita hanya bisa menjadi pelopor untuk diri kita sendiri, keluarga, dan lingkungan kita untuk mulai memperhatikan lagi saudara-saudara kita itu. Membagi sedikit kebahagiaan kita yang mungkin akan memberikan kebahagiaan lain yang lebih besar nilainya dari apa yang kita berikan.

Dimana panti-panti sosial memberikan kita pelajaran hidup dan nilai-nilai kehidupan yang begitu berharga dan dimana mall yang lebih berbau kefanaan dan penuh dengan keinginan ego kita semata. Kita harus lebih memikirkan ini matang-matang, agar sesungguhnya kehidupan masyarakat kita jauh lebih baik. Agar kita juga mampu bersatu dalam perbedaan.

So, mulailah mengunjungi panti asuhan di sekitarmu. Mulai dengan sekali waktu dan mengajak teman-teman, keluarga, dan lingkungan mu. Dan berlanjut pada kebiasaan yang baik untuk bisa membantu saudara-saudara kita..

Tak dapat dipungkiri, kemajuan dunia keartisan di Indonesia sangatlah pesat. Banyak sekali artis-artis baru bermunculan di layar televisi maupun di industri rekaman. Apakah yang menyebabkan sepertinya sangat mudah untuk menjadi artis?

Di era 60-an hingga 90-an, menjadi selebriti mungkin adalah hal yang sangat sulit, dikarenakan keberadaan media pada saat itu sangat sedikit. Selain itu, sebelum menjadi bintang film atau apapun penyanyi rekaman, diperlukan dana yang besar dan diperlukan proses screening yang ketat.

Berbeda dengan dewasa ini, hampir setiap bulan pasti masyarakat akan menjumpai wajah-wajah baru dalam sebuah tayangan sinetron, ataupun mendengarkan lagu-lagu dari band pendatang baru di beberapa radio. Sepertinya, saat ini adalah sebuah hal yang mudah untuk masuk ke dalam dunia keartusan dan menjadi idola masyarakat.

Di beberapa kota besar, terutama di Jakarta, kesempatan untuk mendapatkan sebuah peran dalam sinetron sangatlah besar. Karena hampir di setiap mal di Jakarta banyak pencari bakat yang mencari calon bintang baru di sana. Selain itu, proses casting dalam sebuah perusahaan produser film tidak terlalu memperhitungkan kualitas akting mereka, melainkan lebih ke performa fisik dan penampilan.

Memang, saat ini masyarakat yang benar-benar mengerti akan dunia seni, tidak bisa terlalu mengharapkan kualitas akting atau musikalitas yang terbaik dari sajian para pendatang baru tersebut. Karena, sepertinya bukanlah kualitas yang ingin dijual kepada masyarakat luas, melainkan hanyalah kecantikan dan ketampanan wajah saja yang dijadikan parameter bisa menjadi artis atau tidak.

Seharusnya, dengan semakin banyaknya media, adalah salah satu kesempatan bagi para produser musik ataupun film untuk bersaing menyajikan karya yang terbaik dari para talent yang dimilikinya. Namun karena seni saat ini beralih menjadi sebuah industri dan tujuan utamanya adalah profit, maka kuantitaslah yang jadi perhatian, bukan kualitas lagi.

Bagi masyarakat Indonesia yang menjadi konsumen seni tersebut, diberikan kesempatan yang besar untuk bebas memilih, menyukai ataupun tidak apa yang disajikan oleh para produser seni itu. Dan untuk para artis dan musisi baru yang ada mungkin harusnya bisa lebih meningkatkan kualitas seninya. Karena seni adalah identitas, dan ketika identitas tersebut tidak bisa dijaga, maka ini bukanlah sebuah kemajuan, melainkan kemunduran dalam kehidupan seni di Indonesia.

Pemarah itu ada 2 jenis. Pemarah pertama memutar mundur jarum jam, menengok lagi kebelakang adalah seorang pembeli yang memaki-maki hanya karena pelayanan kasir yang sangat lambat. Dan pemarah kedua adalah si kasir sendiri yang terus dimaki-maki – akhirnya menembak si pembeli. Pemarah jenis pertama, yaitu pembeli, adalah tipe manusia yang sangat mudah terpancing emosinya. Tipe manusia ini biasanya sering membesar-besarkan hal kecil, tidak sabaran, dan berkepala panas. Sederhananya emosional gitu. Sementara pemarah jenis kedua, yaitu si kasir, adalah tipe manusia yang lebih suka memendam rasa kesalnya dalam hati. Yup, seperti kita semua tahu, rasa kesal yang terus dipendam tidak ada bedanya dengan menyimpan api dalam sekam. Hanya tinggal menunggu waktu untuk TERBAKAR! Yup, setiap orang, besar atau kecil, tua atau muda, pasti memiliki bakat untuk jadi pemarah. Dan itu wajar. Sebab, seperti juga ginjal di dalam tubuh, marah juga bagian dari 'organ psikis' yang membuatmu jadi manusia sempurna. Tanpa rasa marah, tanpa emosi, rasanya kamu belum lengkap jadi manusia seutuhnya. Bukankah hanya orang gila yang jika dimaki atau diludahi tetap tersenyum dan bahkan tertawa?

So, marah itu penting buat kestabilan jiwa. Masalahnya, apa jadinya kalau kemarahan tersebut meledak ditempat yang salah, pada orang yang salah, dan dengan alasan yang salah pula? Wuih..so pasti bakalan runyam! Nah,sebelum kemarahan meledak, sebelum segala sesuatunya menjadi rumit, coba deh simak point-point berikut.

Untuk apa?
Segala sesuatu pasti dan harus ada sebabnya. So, coba deh memutar mundur jarum jam, menengok lagi kebelakang dan cari tahu apa yang sebenarnya membuatmu marah. Kalau sebabnya begitu sepele ya sebaiknya jangan dipikirkan lagi. Yang pasti, dengan mengetahui sebabnya, setidaknya kamu tidak akan sembarangan marah-marah, tapi marah dengan sebab dan alasan yang jelas.

Punya hak tidak?
Oke, kamu punya alasan untuk marah, tapi apakah kamu punya hak untuk memarahinya? Kalau itu bukan urusanmu dan kalau kamu tidak punya kepentingan apa-apa sebaiknya tidak usah marah-marah. Tidak ada gunanya sok galak.

Benarkah menyelesaikan masalah?
Percaya deh, masalah tidak akan selesai jika dihadapi dengan wajah tegang. Sebaliknya, jika kemarahan seringkali justru membuat masalah jadi semakin keruh. Di dalam kepalami ada otak, maka gunakanlah untuk saling menyayangi. So, dengan konsep berpikir sebelum bertindak dan bertindak berdasarkan nurani, berani jamin tidak akan ada lagi para pemarah yang berkeliaran dibumi ini.

Apa konsekwensinya?
Hati boleh panas, tapi kepala jangan ikutan mendidih. Coba pikirkan baik-baik apa efeknya setelah kemarahanmu meledak. Jika efeknya terlalu merugikan bagi persahabatan, sebaiknya urungkan niatmu untuk marah. Ada harga yang harus dibayar dalam setiap sesuatu, begitu kata pepatah. So, jika kemarahanmu yang sesaat itu harus ditebus dengan harga yang sangat mahal, lebih baik mandi aja. Konon, mandi bisa meredam emosi lho...

Kita selalu membayangkan internet seperti sebuah lautan luasyang dipenuhi banyak sekali mutiara yang menunggu untuk ditemukan. Bagi anak-anak, internet juga bisa menjadi sebuah lautan yang dipenuhi hiu-hiu ganas dalam wujud pornografi. Sebuah hasil survei tentang pornografi di kalangan anak-anak di laporkan oleh lembaga Third Way. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa anak-anak sangat rentan mengakses situs-situs pornografi sejak 11 tahun. Hal yang lebih mengejutkan lagi, tenyata kalangan terbesar yang paling banyak mengakses situs-situs porno bukanlah remaja dewasa berusia 19-25 tahun, melainkan ABG yang rata-rata berusia 12-17 tahun. Mereka yang masih mencari jati diri itu secara tidak langsung menerima nilai-nilai yang salah, bahwa kecanduan situs pornografi adalah normal dan sudah lumrah.

Banyak diantara mereka yang berubah cara pemikiran dan perilakunya gara-gara sering membuka situs-situs porno. Sikap mereka terhadap gadis-gadis sebayanya pun sudah bergeser 360 derajat. Itu karena pornografi sangat merendahkan derajat kaum wanita. Tidak mengherankan bila orang-orang yang sering mengakses situs porno biasanya hampir tidak punya rasa malu lagi. Pornografi bahkan sudah menjadi bahan tertawaan dalam acara-acara sitkom keluarga. Walaupun seks itu adalah hal yang alami, tetapi industri pornografi tidak pernah bertujuan mendidik orang tentang seks, melainkan mengeksploitasi seks demi alasan komersial belaka.

Akses kepada situs-situs porno juga sangat mudah. Hampir semua situs porno menggunakan sistem yang bisa dimanipulasi oleh siapapun, termasuk anak kecil sekalipun. Biasanya para pengunjung situs-situs porno akan dimintai konfirmasi bahwa berusia minimal 18 atau 21 tahun, tergantung di negara mana mereka tinggal. Tentu saja anak-anak dapat membodohi sistem yang sangat sederhana seperti itu. Lalu ada pula sistem 'porn-napping' yaitu sebuah strategi program internet yang dirancang untuk menjerumuskan anak-anak. Sehingga apabila mereka salah mengeja domain seperti Disneyland, Pokemon, atau Teletubbies, mereka bisa saja langsung terkoneksi dengan beragam situs porno yang tidak karu-karuan. Pada saat ini masih sangat banyak halaman-halaman pornografi yang diposting melalui internet. Semua ini mengarah pada satu pertanyaan besar. Apa yang anak-anak sekarang lihat lewat internet di dalam atau di luar rumah, dan apa rencana kita untuk mengarahkan mereka supaya tidak menjadi pecandu pornografi? Sebab biar bagaimanapun juga, mereka adalah generasi penerus bangsa kita tercinta ini. Relakah kita melihat mereka terjerumus ke dunia pornografi? So...masalah ini tidak bisa cuma urusan pemerintah saja, tetapi tugas kita sebagai kakak-kakaknya.

Eksploitasi seksual dalam video klip, majalah, televisi dan film-film ternyata mendorong para remaja untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di usia muda. Dengan melihat tampilan atau tayangan seks di media, para remaja itu beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa saja, dimana saja. Menurut Jane Brown, ilmuwan Universitas North Carolona yang memimpin proyek penelitian ini, semakin banyak remaja disuguhi dengan eksploitasi seks di media, maka mereka akan semakin berani mencoba seks di usia muda. Sebelumnya para peneliti ini telah menemukan hubungan antara tayangan seks di televisi dengan perilaku seks para remaja. Dengan mengambil sampel sebanyak 1,017 remaja berusia 12 sampai 14 tahun dari negara bagian North Carolina, AS yang disuguhi 264 tema seks dari film, televisi, pertunjukan, musik, dan majalah selama 2 tahun berturut-turut, mereka mendapatkan hasil yang sangat mengejutkan.

Secara umum, kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari media cenderung melakukan seks pada usia 14 hingga 16 tahun 2,2 kali lebih tinggi ketimbang remaja lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seks dari media. Maka tidak mengherankan kalau tingkat kehamilan di luar nikah di Amerika Serikat sepuluh kali lipat lebih tinggi dibanding negara-negara industri maju lainnya, hingga penyakit menular seksual (PMS) kini menjadi ancaman kesehatan publik disana. Pada saat yang sama, orang tua juga melakukan kesalahan dengan tidak memberikan pendidikan seks yang memadai di rumah, dan membiarkan anak-anak mereka mendapat pemahaman seks yang salah dari media. Akhirnya jangan heran kalau persepsi yang muncul tentang seks di kalangan remaja adalah sebagai sesuatu yang menyenangkan dan bebas dari resiko (kehamilan atau tertular penyakit kelamin). Parahnya lagi, menurut hasil penelitian tersebut, para remaja yang terlanjur mendapat informasi seks yang salah dari media cenderung menganggap teman-teman sebaya juga sudah terbiasa melakukan seks bebas. Mereka akhirnya mengadopsi saja norma-norma sosial 'tak nyata' yang sengaja dibuat oleh media.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal American Academy of Pediatrics, serta sebagian dalam Journal of Adolescent Health. Namun sayangnya, hasil penelitian tersebut belum melihat bagaimana dampak informasi seks di internet pada perilaku seks remaja. Dengan mendapatkan temuan-temuan lain yang lebih konsisten, mungkin kita tak perlu menunggu lama untuk membuktikan bahwa media memiliki peranan penting dalam pembentukan norma seksual di kalangan remaja.

Cinta dilarang, tapi sembunyi-sembunyi! Strategi hantam kromo ini memang bikin semakin ruwet tapi asyik juga. Padahal tingkat kerawanannya lebih besar, ketimbang lewat jalur resmi mengenalkan hubungan yang dijalankan. Remaja cewek yang menjalani pacaran model backstreet, pada umumnya punya tingkat stres yang lebih tinggi dibanding cowoknya. Cara wanita menanggapi masalah menggunakan emosi ketimbang rasio, sangat mempengaruhinya memainkan perasaan. Meski tidak melulu, cewek berperasaan sentimentil. Untuk hal-hal tertentu, cowok bisa saja lebih cengeng, ketimbang perempuan. Cuma, kalau sudah menembus perkara cinta, cewek lebih peka dan emosional menanggapinya. Kalau tidak dikontrol atau ada yang 'mengawasi' bisa-bisa kebablasan yang ujungnya bisa merugikan cewek itu sendiri. Kesensitifan remaja cewek ini, turut berpengaruh pula dalam ia mengambil keputusan. Kalau tidak dibarengi logika, wah ini yang bisa bikin repot. Makanya, cewek lebih banyak mengalami patah hati dengan seabrek kedukaannya ketimbang kaum pria.

Kalau kamu memutuskan untuk backstreet, baiknya kamu pikirkan matang-matang apakah hal ini bisa kamu pertahankan hingga orang tua kamu mengizinkannya di kemudian hari, atau malah bikin kamu sakit hati. Sebab cewek biasanya lebih berani menentang orang tua demi kekasihnya. Tapi banyak pula dari mereka yang akhirnya menelan kekecewaan karena ulah si pacar yang pergi begitu saja. Mulai deh, sikap murung, merokok, atau mencoba bergaul yang tidak sehat, jadi santapan buat melampiaskan kegundahan hati. Pacaran model seperti ini memang butuh stamina lebih ketimbang cara 'normal'. Apalagi kalau hati sudah menyala dengan perasaan cinta yang meletup-letup, kadangkala sulit menggunakan akal sehat. Di saat seperti inilah, kamu memerlukan orang yang kamu percayai untuk membantu kamu memberi peneguhan. Cinta yang cuma dilihat dengan kacamata pink memang terasa indah. Nah, orang-orang kepercayaan kamu inilah, yang mampu melihat itu dengan lensa bening dengan berbagai pertimbangan rasional. Singkatnya, mereka bisa menjadi 'hakim' yang baik, untuk memutuskan pantas tidaknya kamu berhubungan dengannya atau melanjutkan hubungan ini.

So, gimana kamu menentukan orang yang paling baik buat kepentingan kamu yang paling benar. Yang paling aman memang pertama kali adalah minta saran sama orang tua. Cuma, gimana ortu bisa memihak kamu, kalau mereka pun sudah anti dengan pacar kamu. Tak ada yang lain, kakak tercinta, bisa jadi 'penasehat' yang bisa kamu pilih selanjutnya. Kalau pun ini juga mentok, maka sahabatlah jadi sandaran. Repotnya, kalau kamu salah menentukan sahabat yang ternyata tak berpihak dalam kebaikan kamu. Bukannya solusi terbaik yang kamu dapatkan, malah masalah baru yang timbul. Inilah repotnya kalau kamu mengambil cara jalan belakang! Ke sana sini suka mentok dan bikin bete. Apakah perlu ada 'perlawanan'? Selidikilah tentang dia, apakah dia layak kamu perjuangkan hingga orang tua kamu bisa menerima, atau sebaiknya kamu tinggalin. Lihat bagaimana cara dia mencintai kamu dan menghargai kamu sebagai wanita bukan sebagai pacar yang melulu mengandalkan hubungan fisik.

Jangan sampai kamu mengambil keputusan dan berkorban untuk sesuatu yang akhirnya merugikan kamu. Toh kamu sendiri masih muda dan masih punya banyak kesempatan untuk memilih dan dipilh. Kalau tidak bisa sekarang menjadi kekasihnya, kan masih ada kemungkinan di waktu mendatang. Kalau memang dia jodoh kamu, kalian pasti dipertemukan lagi.

Kamis, 29 April 2010

Sepak Bola untuk Bangsa...

Sepakbola adalah olahraga yang selalu ada dan disukai setiap orang di negara apapun. Sepakbola selalu menjadi olahraga yang nomor satu dan dipilih pertama bagi banyak orang dibelahan bumi ini. Begitu juga di tanah air kita, sepakbola sudah menjadi satu kebiasaan yang tidak pernah hilang dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan semua lapisan masyarakat negeri kita sangat mencintai sepakbola, tidak pandang umur, segala perbedaan di antara kita.

Namun bagaimanakah sepakbola turut membangun negara kita? Sepakbola semakin berkembang dalam negeri kita ini, walaupun persepakbolaan kita sendiri semakin terpuruk. Namun masih ada sedikit perkembangan ke arah yang lebih baik. Sekarang ini penonton dan suporter bagi tim-tim yang ada pada liga utama negara kita sudah semakin berkembang. Bahkan di divisi bawah juga sudah mulai besar, kota-kota yang dulu bukan termasuk kota-kota yang meiliki suporter besar sekarang ini mulai memiliki suporter yang cukup besar dan terorgranisir.

Namun suporter-suporter ini terkadang dapat lepas kendali dan melakukan tindakan diluar batas dari sebuah suporter sepakbola. Tindakan-tindakan seperti ini sangat mencontohkan hal yang tidak baik, mengingat suporter yang datang mendukung ke stadion tim kesayangannya bertanding lebih banyak anak-anak muda yang masih berstatus pelajar. Tindakan seperti ini akan memberikan jalan yang sama bagi penerusnya, karena sekarang anak-anak di bawah umur sudah menjadi dan mengenal suporter tim di kotanya. Ini akan menjadi suatu kebanggan dan ironi bagi tim dan bangsa, seringkali anak-anak ini tidak mengerti dimana posisi mereka seharusnya. Mereka mendukung tim kesayangannya, namun mereka lupa pada seharusnya yang mereka lakukan. Dan terkadang kecintaannya terhadap suatu tim menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, tidak banyak anak-anak di bawah umur yang berkelahi hanya karena ejek-ejekan tim kesayangan mereka. Mereka hanya memikirkan sepakbola tanpa meimikirkan yang lain, seharusnya ini menjadi perhatian bagi kita semua. Mereka dapat menjadi bibit yang baik untuk negeri ini di masa depan, dengan prestasi di olahrga ataupun akademik. Mereka harus diperhatikan lebih agar bangsa kita menjadi lebih baik, jangan hanya mengambil keuntungan dari rasa suka mereka terhadap sesuatu namun kita harus tetap memikirkan kebaikan untuk mereka sendiri.

Hukum, satu kata yang mengerikan. Hukum bersifat tegas dan mengikat kepada siapapun. Tak ada yang dapat melarikan diri dari hukum, karena semuanya pasti dapat ditemukan hukum.

Namun apakah benar pada kenyataannya seperti itu?
Peradilan dalam negeri kita sepertinya tidak mengenal hukum yang seperti itu, sangat miris dan menyedihkan memang. Namun rakyat tidak mampu berbuat banyak, walaupun memohon dan meminta pada pengurus negara dan lembaga peradilan tetap keadaan ini begitu sulit diubah.

Hukum di negara kita ini mengenal pengecualian, dan lembaga peradilan mengenal adanya uang. Sekarang ini telah marak diberitakan makelar kasus, orang-orang yang dapat mengatur hasil dari proses peradilan sesorang, orang-orang yang dapat mengatur hukum. Sangat aneh, jelas-jelas hal seperti ini dapat dilihat dari hasil peradilan bahwa ada yang tidak benar, namun pihak yang berwenang pun seperti polisi tidak bergeming sedikitpun. Ada apa dengan semua lembaga yang mengatur keadilan, hukum, dan ketertiban dalam negara ini? Apa semuanya sudah tidak sanggup untuk membedakan mana yang salah dan benar? Ataukah sudah terlalu miskin dan tak sanggup untuk hidup sampai lebih memilih menerima uang haram dari suap-suap dan bekerja sama dengan makelar kasus?

Banyak sekali kasus yang tidak adil bagi rakyat kecil di negara ini, dan lebih memihak kepada kekuasaan. Contohnya saja kasus keluarga yang memungut kapuk yang telah jatuh ke tanah ditempatnya bekerja, namun mereka sekeluarga dihukum. Lalu seorang bapak yang mengambil semangka, yang juga harus di tahan dalam lembaga permasyarakatan, masih sangat banyak contoh-contoh seperti ini. Namun bagaimana dengan para petinggi negara yang tidak bisa dibuktikan kasus-kasus korupsinya, mereka dapat dengan mudah terbebas dari ancaman tahanan. Dan di dalam lembaga permasyarakatan pun mereka memiliki fasilitas-fasilitas yang sangat mewah dan lengkap, mereka juga dapat keluar dari LP dengan cukup mudah. Sungguh sangat mengecewakan lembaga peradilan dan hukum di negara ini. Bahkan akhir-akhir ini terungkap kasus-kasus dalam direktorat pajak yang juga membawa beberapa jaksa dan hakim. Bagaimanakah keadaan seperti ini dapat berubah?

Sungguh sangat ditunggu orang-orang yang memiliki moral lebih dalam mengurus negara ini, setidaknya dapat menegakkan hukum dan keadilan seadil-adilnya.

Perampasan? Apa bedanya dengan perampokan? Kenapa saya membuat judul perampasan yang lazim?

Korupsi, itulah yang saya maksud dengan perampasan yang lazim dalam tulisan saya ini. Korupsi sama saja dengan perampokan, pelakunya tidak beda dengan maling, rampok, dan apapun sebutannya. Dalam negara kita korupsi sudah membudaya sekali, dari banyak kalangan dan institusi terdapat kasus-kasus korupsi yang sampai ke publik ataupun yang dapat ditutupi sementara dari masyarakat.

Kenapa korupsi menjadi lazim dalam negara kita? Apalagi dalam institusi negara. Banyak dari pengurus, pegawai dan petinggi dari institusi-institusi negara kita ini yang juga masuk dengan cara yang tidak legal. Tetapi mereka melakukan itu untuk masa depan yang lebih terjamin ketimbang bekerja di perusahaan kecil milik swasta, karena merekapun nantinya akan mendapatkan keuntungan dari para pegawai baru dengan cara yang sama. Maka sebab itu sekarang menjadi pegawai negeri sipil begitu sulit karena harus memiliki modal yang jumlahnya tidak bisa di anggap kecil. Kebudayaan ini terjadi terus menerus entah dari kapan mulainya, tapi yang pasti generasi-generasi baru dari bangsa ini tidak sanggup untuk menghentikan atau menahan dirinya untuk menghentikan kebudayaan yang sangat tidak baik ini.

Bagaimana dengan wakil rakyat yang membela rakyat, bekerja mungkin 36 jam demi kepentingan rakyat? Mereka pun tidak semua bersih dan tidak dapat dikatakan lebih banyak yang berpihak kepada rakyat dibandingkan berpihak dengan kepentingan duniawi dirinya sendiri. Tidak jauh berbeda dengan institusi negara, dewan yang berisi wakil rakyat pun mengalami jalan yang hampir tidak berbeda dengan pegawai negeri di negara kita ini. Untuk menjadi wakil rakyat di dewan, maka seseorang harus mengeluarkan modal yang besar agar dirinya dapat dipilih partai dan rakyat. Bagaimana tidak, hal seperti ini dapat dilihat dengan media televisi yang menyiarkan calon wakil rakyat membagikan uang kepada masyarakat di tempat dirinya dicalonkan. Apakah cara seperti ini masuk akal untuk menjadi wakil rakyat yang baik? Tidak adakah cara lain? Rakyat dapat berasumsi sendiri, namun pilihlah asumsi yang baik. Mereka mengeluarkan uang banyak sekali, namun setelah menjadi wakil rakyat, akan lebih banyak kerugian yang rakyat dapatkan darinya. Hanya uang 50000 rupiah yang diberikan kepada satu orang, namun hak yang di ambilnya lebih dari 50000 rupiah seorang dalam jangka waktu 5 tahun bekerja. Kalau memang mereka ikhlas untuk membagikan uang, kenapa harus menjadi calon wakil rakyat terlebih dahulu?? Rakyat Indonesia harus semakin pintar dalam memikirkan masa depan Republik Indonesia ini.

Korupsi menjadi tindakan nyata dari orang-orang yang tidak dapat mengatur sifat serakahnya, hanya orang-orang yang berada dalam lingkungan yang baik yang dapat menjadi manusia yang berpikiran sehat dan berguna bagi orang lain. Dan mencegah korupsi bukan hanya membuat peraturan dan pengawasan, tapi pencegahan dapat dilakukan sejak dini dari diri sendiri dan untuk lingkungan kita.

Ingat, mengambil uang yang bukan hak kita tanpa sepengetahuan yang berhak berapapun jumlahnya, itu tetap saja korupsi...

Kamis, 01 April 2010

Kesenian warisan ku...

Budaya dan kebudayaan sangat amat erat dengan kesenian, kesenian dari suatu daerah akan menjadi ciri khas dan kebudayaan tempat tersebut. Memang tidak semua kesenian menjadi kebudayaan dan tidak semua kebudayaan juga menjadi kesenian. Banyak orang mengatakan sesuatu yang dilakukannya sebagai seni, karena seni identik dengan keindahan. Bila sesuatu dapat dinikmati dari nilai estetikanya, juga moral dan sopan santun. Jika sesuatu yang kita lakukan berlawanan dengan itu, maka pada umumnya pada umumnya tidak diterima sebagai seni, seni yng merugikan orang lain tidak pernah diakui sebagai seni.

Seni yang dapat ditampilkan atau dilakukan adalah kesenian, di dalam kesenian selalu ada seni-seni yang telah diakui dan dikenal bersama. Seperti budaya, kesenian dikenal banyak orang dan diterima keberadaannya. Walaupun seni sendiri diakui mencakup banyak aspek dalam kehidupan ini. Bahkan dalam keyakinan beragama pun dikenal seni, contohnya ada perlombaan kesenian membaca kitab suci atau yang lainnya. Sudah terbuktikan bahwa seni sangat tersebar di hampir semua lapisan kehidupan, dari sisi religius, komersil, hiburan, keterampilan, dan sebagainya mengandung nilai-nilai seni yang cukup kuat.

Dalam kehidupan kita sehari - hari kita juga melakukan kesenian, bahasa juga sebuah seni yang menjadi budaya dari warisan leluhur secara turun-menurun. Bahasa memiliki keindahan ucapan, rangkaian dan pemilihan kata - kata. Bahasa sesungguhnya tidak untuk menyakiti orang lain, bahasa memiliki sopan santun yang dapat memberi kebahagiaan bagi pendengarnya. Setiap hari kita melakukan kesenian ini, walaupun bahasa dikategorikan sebagai sastra tetapi sastra itu juga merupakan seni yang juga menjadi kesenian suatu daerah. Bukti dari keindahan bahasa adalah terpajangnya bahasa - bahasa indah pada tempat - tempat tertentu.

Degan berbahasa yang baik kita memiliki seni berucap yang baik pula. Kita harus menjaga tata bahasa kita agar dapat memberi warna kehidupan lewat seni dan mewariskan kesenian yang indah dan bermoral..

Sebagai manusia kita tentu saja memiliki rasa egois, namun kita sering kali mengatakan bahwa kita tidak mementingkan diri sendiri. Kita mungkin memang berniat mementingkan orang lain dan tidak selalu memikirkan diri sendiri namun dalam diri kita tetap terselip kepentingan kita di pikiran dan apa yang kita lakukan. Bila tidak sungguh-sungguh disadari maka kita tidak akan pernah tahu seberapa egoisnya diri kita. Alangkah lebih baik untuk jujur terhadap diri sendiri dan orang lain di saat kita memiliki kebutuhan dan keinginan, contohnya saja dalam hubungan dua manusia yang dikatakan didasari cinta. Pada saat mengatakan mencintai lebih dari yang lain, sesungguhnya kita belum tentu benar-benar seperti itu. Kita mencintainya namun belum tentu lebih dari rasa cinta kita terhadap diri sendiri. Saat orang lain kurang memperhatikan kita, akan sangat mungkin kita akan mengurangi rasa perhatian kita.

Menurut saya mencintai diri sendiri itu bukan keegoisan, bukan keinginan pemenuhan nafsu, bukan kemelekatan yang tidak bisa diatasi. Bentuk dari cinta terhadap diri sendiri adalah rasa bersyukur atas hidup ini, rasa bersyukur atas badan ini, jiwa raga yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Menjaga, memelihara dan melestarikan kehidupan dan kesehatan kita adalah pelaksanaan yang paling besar dari rasa cinta terhadap diri sendiri. Jika kita mencintai diri kita sepenuh hati kita, kita tidak bisa membawa tubuh kita ini ke dalam sebuah kenikmatan yang menyakitkan. Kita tidak akan mau membawa diri kita kedalam kebodohan. Sebagai seseorang yang mencintai diri sendiri, tidak akan membawa tubuhnya kedalam penyakit seperti narkoba, minuman keras dan semua makanan dan minuman yang memabukkan dan adiktif. Karena kita tahu benda-benda konsumsi seperti itu tidak pernah membantu diri kita(jiwa dan raga) juga kehidupan kita yang berguna dan indah. Menjaga kesehatan begitu penting, jika tubuh kita sudah tidak bisa digunakan maka apalah arti diri kita, dan kita telah menyia-nyiakan apa yang ada pada diri kita sendiri. Sebaliknya dalam keadaan sehat kita bisa melakukan banyak hal penting yang berguna untuk diri ini seperti olahraga dan bersosialisasi, kita juga dapat memberi rasa cinta kepada orang lain.

Rasa cinta terhadap diri sendiri memang dikhususkan memperhatikan diri kita sendiri, namun kekurangan yang ada dalam diri kita tidak perlu kita sesali. Mensyukuri diri kita akan membuat kita dapat bersahabat baik dengan diri kita, membuat kita lebih semangat dan teguh dalam menjalani hidup kita. Namun kekurangan yang terjadi adalah ujian untuk kita apakah kita pantas untuk naik kelas, tinggal bagaimana kita dapat mengatasi dan melewati ujian-ujian yang datang dalam kehidupan kita. Jika tidak benar-benar mencintai diri kita sendiri, maka kita tidak akan pernah peduli dengan semua itu. Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri juga termasuk mencintai diri sendiri. Peduli terhadap kekurangan kita maka kita harus membagun kemampuan yang lebih baik, ini adalah salah satu bentuk konkrit dalam mencintai diri sendiri. Sebagai pemegang kekuasaan dalam diri kita, maka kita harus melakukan hal positif dan berguna. Dengan mencintai diri sendiri seperti ini maka kita dapat mencintai orang lain dengan baik dan memberikan manfaat, sesungguhnya mencintai alam dan orang lain juga adalah bentuk dari mencintai diri sendiri.

Lakukanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri, bangunlah kemampuan untuk diri sendiri, orang lain dan kelangsungan kehidupan.

Senin, 29 Maret 2010

Kekhawatirannya...


Seringnya kita sebagai anak hanya dapat menuntut banyak pada orang tua, meminta uang lagi dan lagi. Atau kita merasa untuk tidak memberatkan orang tua, dan kita berusaha untuk mencari uang sendiri untuk kita sendiri. Namun sesungguhnya saya yakin orang tua kita berusaha mencari uang seluruhnya untuk kebahagiaan anak-anaknya dan menunaikan tugasnya di dalam kehidupan ini. Hanya saja ada proses yang harus kita lewati, tidak dengan begitu saja orang tua memberikan anaknya uang. Orang tua kita hanya tenang saat memberikan uang, maka ia akan memberi kita uang apabila ia yakin terhadap kita dan pada saat yang tepat. Sebetulnya ini sangat berpengaruh dengan tabiat kita, karena orang tua sangat mengerti anaknya. Orang tua kita akan sangat khawatir bila kita hanya menjadi seorang anak yang selalu meminta uang dan menghamburkannya tanpa berpikir dengan baik dan sehat. Tak ada usaha dan menggunakan uang tanpa hati nurani menjadi kekhawatiran terbesar yang mungkin dimiliki orang tua kita.

Kamis, 18 Maret 2010

Manusia, bersifat dan berbudaya...

Manusia pada dasarnya memiliki sifat yang baik dan tulus, namun karena tekanan hidup, perubahan zaman yang menggerus nilai-nilai tradisional yang telah dipegang teguh, juga ketidaksadaran akan diri masing-masing membuat pergeseran besar dalam hidup manusia yang membiarkan sifat buruk mereka menguasai diri manusia. Sifat-sifat dasar sudah tidak diperhatikan lagi, hanya mementingkan bagaimana diri ini nyaman dalam bertindak dan dapat menarik perhatian orang banyak walaupun itu terkadang bukan menarik kebaikan dari orang lain. Setiap manusia memiliki sifat yang khas dan secara umum memiliki beberapa kesamaan, jika saja mereka dapat mengenal diri sendiri dengan baik, maka potensi kebaikan dan nilai yang lama menghilang akan kembali menjadi keteguhan di hati masing-masing manusia.

Dengan kepribadian yang baik dan disadari oleh diri sendiri, maka kehidupan manusia akan menjadi lebih baik. Bahkan dari kebudayaan yang telah ada, yaitu penambahan sedikit pembaruan dari kebudayaan yang telah jarang dilihat oleh kita. Seperti pada tulisan-tulisan saya sebelumnya, kepribadian diri, manusia dan kebudayaan. Kebudayaan yang baik akan lahir dari manusia yang memiliki kepribadian yang baik pula, dan kebudayaan yang saya contohkan memang hanya kebiasaan kecil dalam keluarga. Kebudayaan kecil itu yang sesungguhnya akan berdampak besar bagi kehidupan masyarakat, bangsa, kegara dan kehidupan secara menyeluruh. Kita bisa memulai ini dari diri kita, setidaknya kita dapat memikirkan yang baik untuk kehidupan kedepan. Walaupun keluarga saya tidak memiliki kebudayaan sebaik itu, namun saya tetap berusaha melakukan lebih baik agar saya terbiasa berpikir lebih baik dan suatu saat memiliki kebudayaan yang baik pada keluarga yang semoga saya miliki nanti.












Senin, 08 Maret 2010

Kelebihan para Guru

Tulisan ini adalah salinan dari Thread saya di forum kaskus, yang semoga aja dapat memberikan pembaca pemikiran yang lebih baik..

Agan2 ane mau share aja ni, semoga agan2 suka bacanya...

Waktu masih sekolah ada yang pernah di ajak makan, jalan-jalan ato nginep di rumah guru? sayangnya ane nggk ngerasain, padahal kenangan dari guru-guru kita juga nggk mungkin kita lupa. Guru-guru ane sih kebanyakan bae2 gan, dan bnyk yg bs gw kenang dari mereka. Tapi mungkin di daerah yang keadaanya lebih sulit, peran guru lebih banyak lagi daripada di daerah ane tinggal. Mungkin ada diantara kita yang yatim piatu, terus di ajak tinggal oleh sang guru. Bayangin kalo guru-guru kita punya kesejahteraan, gimana berkualitas pendidikan yang bagus banget di dapet tunas2 bangsa ini, guru-guru bisa fokus pada mengajar dan memberikan nilai-nilai moral yang baik. Sang guru bisa ngajak kita makan atau belajar sambil jalan2. Pasti berkesan bgt buat murid2nya dan pasti belajar akan lebih nyaman. Tapi ada satu lagi, rasa kemanusiaan sang guru yang penting juga. Walaupun ane yakin kalo orang2 yang mau jadi guru itu punya rasa kemanusiaan yang lebih dari orang2 lain.

Nah gan, kalo ada di antara agan2 yang nanti kerja di pemerintahan, tolong kita perhatiin nasib guru-guru...
Setidaknya agar guru-guru kita bisa mengajarkan gimana caranya berbagi tanpa pamrih, dan para murid bisa mencontoh yang baik...

silahkan di buka linknya untuk melihat Thread di forum Kaskus..

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3246563

Keluarga adalah satuan masyarakat yang terkecil, walaupun terkecil tapi keluarga sudah dapat menciptakan kebudayaan yang akan berdampak pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


Judul budaya yang di rindukan saya pilih karena saya sangat menginginkan melihat budaya yang baik yang dibawa dari keluarga oleh seluruh anggota keluarga kedalam masyarakat luas, alangkah baikmya hal kecil seperti ini dapat membawa kehidupan berbudaya yang lebih baik di dalam dunia ini. Orang tua memberikan contoh yang baik, anak dapat mengimplementasikannya di luar lingkungan keluarga, dan akan menurunkannya kelak ke anak-anaknya nanti. Siklus budaya seperti ini memang sudah terjadi, namun sayang budaya yang dibawa anggota keluarga ke dalam masyarakat justru malah tidak baik dan mengakibatkan kehidupan yang semakin tidak kondusif dalam berkebudayaan. Tidak adalagi yang membuat anak-anak tertarik dengan kebudayaan dari keluarganya dan tidak adalagi keinginan orang tua untuk memperkenalkan dan mendidik mereka tentang berbudaya yang baik dan melestarikan kebudayaan orang tuanya. Orang tua pada jaman sekarang cenderung membiarkan anak-anak mereka belajar dan mengetahui hal baru dari dunia luar yang sama sekali tidak ada pembimbing yang baik.


Hal kecil seperti apa yang telah ditinggalkan keluarga sekarang untuk kebaikan kebudayaan mereka? Contoh hal kecil ini begitu penting dan sekarang sudah jarang ditemui keluarga yang masih tetap berkumpul pada saat makan pagi(sarapan) dan makan malam di meja makan rumah mereka. Padahal hal sekecil ini adalah hal yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan keluarga mereka, saat berkumpul ini akan menjadi momentum yang sangat memberikan dampak menjadi kehangatan suatu keluarga dan kebersamaan keluarga. Walaupun keluarga tidak memiliki ruang makan dan meja makan, juga dengan makanan yang seadanya tapi makan bersama keluarga sangatlah berguna untuk membangun budaya yang baik dalam keluarga dan secara tidak langsung memberikan dampak yang baik ke kehidupan berbudaya dalam masyarakat luas. Perhatian dan dukungan orang tua sangatlah dibutuhkan bagi anak, saat berkumpullah orang tua dapat mengobrol dengan anak-anaknya. Keadaan yang santai dan bersama-sama menjadikan makan bersama adalah saat-saat yang cukup baik dan dapat dilakukan setiap hari. Budaya ini akan menjadikan kehidupan bangsa kita lebih baik..

Manusia, satu kata yang tak habis di artikan dengan berjuta-juta kata dan kalimat. Dalam aspek Biologi manusia digolongkan sebagai animalia dan dikatakan hewan yang paling pintar dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan alam kehidupan. Dalam aspek Rohani dan Budaya juga berbeda dengan mahluk bahkan dengan manusia lainnya, manusia adalah mahluk hidup satu-satunya yang memiliki kepercayaan pada Sang Pencipta baik dalam kepercayaan agama apapun namun banyak juga manusia yang memiliki kepercayaan lain pada Sang Pencipta ataupun para leluhur, masing-masing memiliki keyakinan dan cara tersendiri untuk menunaikan kepercayaannya tersebut. Aspek budaya sangat mempengaruhi kepercayaan dan cara menunaikan dari kepercayaan mereka, budaya lama atau para manusia yang masih mempertahanan kebudayaan yang sudah lama diturunkan oleh nenek moyang mereka biasanya memiliki cara yang berbeda dalam beribadah, apalagi dengan manusia-manusia yang mendiami kota-kota besar di dunia. Manusia-manusia yang berkumpul dalam suatu daerah di katakan masyarakat, masyrakat perkotaan inilah yang memiliki kebudayaan-kebudayaan baru dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tentu saja dalam kebudayaan ini juga memiliki sisi positif dan negatifnya.

Tapi apapun itu kita sebagai manusia sesungguhnya mengetahui nilai-nilai yang ada dalam kehidupan kita sebagai manusia individu dan manusia bermasyarakat, hanya saja banyak sekali yang membuat kita bergeser dari nilai-nilai yang kita pegang yang telah diwariskan para leluhur kita.


Saya sebagai individu yang menginginkan kehidupan yang lebih nyaman dan lebih baik, ingin sekali bersama-sama dapat mengerti dan berbagi akan kehakikatan manusia. Seperti pada awal saya katakan akan banyak kalimat yang bisa menjelaskan kata "Manusia" maka dari itu saya tidak akan membahas pengertian manusia secara teoritis yang bisa saya cari, namun saya hanya akan mengeluarkan apa yang saya pikirkan tentang manusia kini.


Saya sesungguhnya melihat sifat-sifat manusia yang semakin bergeser ke arah yang jauh dari sifat asli manusia seperti yang di katakan dalam literatur di sekolah, manusia dewasa ini sangat mementingkan diri sendri dan tidak berusaha memikirkan makna hidup mereka yang sesungguhnya tidak ada yang tahu di beri kesempatan berapa lama. Saya hanya bisa membayangkan sejak dahulu nenek moyang manusia sudah memiliki sifat ini, sifat yang dibawa dari nenek moyang kita yang dikatakan sejenis primata atau secara kasar kita bilang memang sungguh-sungguh kelompok hewan liar. Betapa tidak, dahulu dikatakan nenek moyang berburu, mencari daerah baru untuk bertahan hidup, dari cara yang baik sampai berkala menjadi cara yang buruk. Manusia yang semakin pintar dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, ternyata tidak menjamin memiliki kehidupan yang lebih baik dari nenek moyang manusia. Seharusnya dengan diberi kemampuan untuk menjadi mahluk yang semakin maju, manusia dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik juga untuk sesama. Namun apa yang kita lihat, begitu lebih semakin rusak kehidupan di dunia ini, keserakahan dan kemampuan yang semakin tinggi semakin membuat manusia menjadi mahluk yang semakin tidak terkendali. Sesungguhnya apa yang kita cari, apa tujuan dari yang kita lakukan, dan haruskah kita melakukan itu? Kenapa kita harus berusaha menjadi manusia yang lebih pintar dari yang lain, apakah kita sungguh-sungguh memikirkan itu untuk kepentingan manusia, mahluk lain dan alam kita ini? Ataukah hanya untuk kecurigaan pada manusia lainnya? Untuk mempertahankan kejayaan? Pernahkah kita bersyukur untuk kehidupan kita ini yang sesungguhnya dapat lebih baik bila kita tidak berpikir agar pekerjaan kita menjadi lebih santai, dapat menertawakan teman-teman lain dengan melecehkan, dan banyak alasan yang membuat manusia semakin menghancurkan kehidupannya sendiri. Renungkanlah agar manusia yaitu diri kita bisa menjadi manusia dengan nilai-nilai sesungguhnya yang telah disepakati sebagai mahluk yang paling mulia.






Selasa, 23 Februari 2010

Apa sih karakter kamu?? 0.o

Ingin tahu bagaimana tipologi kepribadian kamu?

Di bawah ini adalah pembagian tipologi kepribadian menurut Hippocrates dan Galenus….

Sebelumnya, perlu diperingatkan dalam membahas tentang empat tipe temperamen ini, beberapa orang akan terdorong untuk menganalisa temantemannya, dan akan memikirkan “Bagaimanakan tipe temperamennya ?” Pemikiran seperti ini akan menipu dan sukar untuk dapat dipercaya penuh karena belum melakukan serangkaian tes kepribadian. Penyelidikan kita mengenai temperamen ini haruslah merupakan penyelidikan yang hanya untuk diri sendiri, kecuali bila kita ingin lebih dapat menerima kelemahan dan kekurangan yang ada di dalam diri orang lain.

1. Sanguine

Sanguine yang periang adalah temperamen yang hangat, bersemangat, lincah dan “menyenangkan”. Ia dapat menerima segala keadaan, dan kesan-kesan yang dilihatnya dapat dengan mudah mempengaruhi hatinya yang dengan cepat memberikan tanggapan. keputusan-keputusannya lebih banyak ditentukan oleh perasaan dari pada pemikirannya. Orang Sanguine memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyukai dirinya sendiri, dan biasanya ia menularkan sifatnya yang hangat itu. Bila ia masuk ke sebuah ruangan yang banyak orangnya, ia mempunyai kecenderungan untuk membangunkan semangat setiap orang yang ada di situ dengan kelancaran percakapannya yang riang gembira. Ia dapat membawakan cerita dengan menarik karena sifatnya yang hangat dan penuh emosi itu seakan-akan menunjukkan bahwa ia sedang mengalami apa yang diceritakannya itu. Ia tidak pernah kekurangan teman. Ole Hallesby mengatakan, “sifat seorang Sanguine yang naif, spontan dan periang itu membuat banyak orang senang kepadanya”. Ia dapat benar-benar ikut merasakan sukacita dan kesusahan orang-orang yang dihadapinya dan dapat membuat orang yang dihadapi itu merasa dirinya penting, seakan-akan seorang sahabat yang istimewa dan demikian juga orang lain yg ditemuinya diperlakukan sama olehnya. Ia menyukai orang-orang, tidak senang dengan kesunyian. dan yang paling senang ialah bila ia dikelilingi teman-temannya, di mana ia menjadi pusat perhatian mereka. Ia mempunyai banyak sekali cerita menarik yang tidak akan pernah habis, yang diceritakannya secara dramatis sehingga membuat ia disukai baik oleh anak-anak maupun orang dewasa, dan biasanya ia terkenal di dalam pesta-pesta atau perkumpulan-perkumpulan sosial. Orang Sanguine tidak pernah kehabisan kata-kata. Ia seringkali berbicara dahulu sebelum berpikir, tetapi sikapnya yang tulus dan terbuka itu membuat orang-orang tidak melawan atau menolak dia, sehingga mereka memberikan tanggapan terhadap perasaan hatinya. Cara hidupnya yang bebas (tidak terikat), yang kelihatan penuh gairah dan terbuka seringkali membuat orang-orang yang temperamennya lebih pemalu merasa iri hati kepadanya. Caranya berbicara yang ramai dengan suara keras dan ramah tamah itu membuat dia tampak lebih mantap daripada keadaan dirinya yang sesungguhnya, tetapi semangatnya dan perilakunya yang menyenangkan itu dapat membawa dia melewati liku-liku kehidupan yang berat. Orang yang selalu mempunyai alasan untuk memaafkan kelemahan-kelemahannya dengan mengatakan “Yah, emang begitulah sifat si periang itu.” Dunia ini diperkaya oleh orang-orang sanguine yang periang semacam itu. Mereka cocok sekali untuk menjadi salesman, pekerja di rumah sakit, guru, ahli bicara, aktor, ahli pidato dan kadang-kadang mereka dapat menjadi pemimpin yang baik. Keperluan-keperluan rohani yang terutama bagi temperamen Sanguine ialah “penguasaan diri, kesabaran, iman, damai sejahtera dan kebaikan”.


2. Choleric.

Tempramen Choleric yang keras ialah temperamen yang penuh semangat, bertindak cepat, aktif, praktis dan berkemauan keras. Seringkali ia merasa puas terhadap dirinya sendiri dan tidak perlu bergantung pada orang lain. Ia cenderung untuk bersikap tegas dan berpendirian teguh, mudah membuat keputusan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Orang Choleric selalu penuh dengan aktivitas. Sebenarnya, bagi dia “hidup adalah aktivitas”. Ia tidak perlu harus dirangsang oleh keadaan sekelilingnya, tetapi malah ia lebih banyak merangsang keadaan sekelilingnya dengan gagasan, rencana-rencana dan ambisinya yg tidak pernah habis. Aktivitasnya selalu mempunyai sasaran, karena ia mempunyai pikiran yang tajam dan praktis, dapat membuat keputusan-keputusan segera yang logis atau merencanakan suatu proyek jangka panjang yg sangat berguna. Ia tidak akan terombang-ambing karena tertekan oleh apa yang dipikirkan orang-orang lain. Ia bersikap tegas dalam menghadapi persoalan-persoalan dan seringkali ia dengan berani melawan ketidakadilan sosial atau keadaan-keadaan yang tidak benar. Ia tidak takut terhadap kesengsaraan, sesungguhnya kesengsaraan itu justru membangunkan semangatnya. Ia telah mempunyai keputusan yang mantap dan seringkali ia berhasil di mana orang lain mengalami kegagalan. Hal ini bukan karena rencana-rencananya lebih baik daripada rencana-rencana orang lain, tetapi karena ia “terus maju” meskipun orang lain sudah putus asa dan berhenti. Bila pepatah “Menjadi pemimpin adalah karena bakat, bukan karena latihan” itu benar, maka ia adalah orang yang berbakat memimpin. Emosinya adalah bagian temperamennya yang paling tidak menonjol. Ia tidak mudah untuk memberikan simpati kepada orang lain, dan ia juga tidak dapat menunjukkan atau menyatakan rasa kasih secara wajar. Ia sering merasa bingung atau muak melihat orang lain menangis. Ia kurang dapat menghargai karya-karya seni yang tinggi, perhatian utamanya hanya ditujukan kepada nilai-nilai kehidupan yang mendatangkan faedah. Ia dapat segera melihat kesempatan yang ada dan dengan cepat mendiagnosa cara yang terbaik untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan itu. Cara berpikirnya sistematis, walaupun hal-hal yang kecil-kecil biasanya membosankan baginya. Ia tidak bisa memeriksa secara teliti, tetapi ia cepat untuk memberikan penilaian yang berdasarkan intuisi, oleh sebab itu ia cenderung untuk melihat pada sasaran dari apa yang sedang dicapainya tanpa melihat adanya perangkap-perangkap dan halangan-halangan yang mungkin timbul di tengah jalan. Sekali ia telah mulai melangkah menuju sasarannya ia dapat berlari tanpa mengindahkan orang-orang yang menghalangi jalannya. Ia cenderung untuk bersikap menguasai dan mengatur, dan ia tidak segan-segan memperalat orang lain untuk mencapai maksud-maksudnya. Seringkali ia dianggap seorang oportunis. Dari antara semua jenis temperamen, mungkin ialah yang paling banyak memerlukan sifat-sifat rohani, yaitu kasih, damai sejahtera, kemurahan, kesabaran, kelemah lembutan dan kebaikan. Para Jenderal dan pemimpin-pemimpin besar di dunia ini, kebanyakan adalah orang-orang yang mempunyai jenis temperamen Choleric. Orang Choleric dapat menjadi seorang eksekutif (pelaksana) yang baik, pencetus gagasan, produser, dikatator, atau bahkan SEORANG PENJAHAT, tergantung pada standard moralnya. Sama seperti orang Sanguine, biasanya ia adalah seorang extrovert, meskipun agak kurang menonjol.


3. Phlegmatic

Menurut Hippocrates, cairan tubuh yang menghasilkan temperamentemperamen yang tenang, dingin, lamban, santai, dan stabil disebut Flip Phlegmatic. Bagi orang Phlegmatic, hidup adalah pengalaman yang membahagiakan dan menyenangkan, tanpa pengalaman-pengalaman yang menggetarkan jiwa, di mana ia sebanyak mungkin tidak mau melibatkan diri dalam persoalan apa pun. Orang Phelgmatic adalah orang yang sangat tenang dan santai sehingga nampaknya ia tidak pernah merasa terganggu, bagaimanapun keadaan di sekelilingnya. Ia sukar sekali marah dan jarang sekali meluapkan emosinya. Orang Phlegmatic adalah orang yang memiliki tipe temperamen yang tetap sama setiap kali anda bertemu dengan dia. Di balik temperamennya yang dingin, acuh dan sifatnya yang seakan-akan pemalu itu, terdapat beberapa kemampuan yang tergabung menjadi satu. Ia mempunyai perasaan yang jauh lebih dalam daripada apa yang nampak pada wajahnya, dan ia memiliki kemampuan untuk menghargai karya seni yang tinggi dan hal-hal yang lebih baik dalam kehidupan. Orang Phlematic tidak akan kekurangan teman karena ia menyukai orang-orang dan mempunyai rasa humor yang sinis. Ia adalah tipe orang yang meskipun berada di tengah-tengah orang banyak yang “tertawa terbahak-bahak” tetapi justru tidak pernah atau sedikit tersenyum. Ia memiliki kemampuan yang unik dalam melihat sesuatu yang lucu pada orang lain dan di dalam hal-hal yang mereka lakukan. Ia memiliki ingatan yang baik dan kuat dan seringkali ia pandai sekali dalam menirukan sesuatu. Salah satu hal lain yang disukainya ialah “MENGGODA ATAU MEMPERMAINKAN ORANG YANG MEMILIKI TEMPERAMEN YANG LAIN”. Ia merasa jengkel dengan semangat yang berkobar-kobar dari orang Sanguine yang tidak pernah tenang dan tanpa tujuan, yang seringkali menghadapkan dia dengan kesia-siaan mereka. Ia benci dengan kemurungan orang-orang Melancholy dan cenderung untuk mencemoohkannya. ia senang sekali mematahkan rencana-rencana dan ambisi yang melangit dari orang Choleric. Ia cenderung untuk menjadi penonton dalam kehidupan ini dan berusaha untuk tidak terlalu terlibat dalam persoalan orang lain. Biasanya ia sangat segan untuk melakukan suatu kegiatan di luar hal-hal rutin yang dilakukannya setiap hari. Ini tidak berarti bahwa ia tidak dapat mengerti perlunya tindakan serta kesulitankesulitan orang lain. Mungkin orang Phlegmatic dan orang Choleric dapat samasama melihat suatu ketidakadilan sosial, tetapi reaksi mereka sama sekali berbeda. Jiwa Choleric yang penuh keberanian itu akan menyebabkan dia berkata, “Mari kita membentuk suatu panitia yang bertindak untuk mengatasi hal ini!”. Orang Phlegmatic mungkin lebih cenderung untuk menanggapinya dengan berkata “Wah, parah keadaannya!, mengapa tidak ada seorang pun yang bertindak untuk mengatasi hal ini?” Orang Phlegmatic biasanya baik hati dan penuh perhatian, tetapi jarang sekali ia mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya. Akan tetapi apabila sekali ia telah didorong untuk bertindak, akan terbukti bahwa ia adalah orang yang paling efisien dan memiliki kemampuan yang hebat. Ia sendiri tidak akan mau memegang pimpinan, tetapi apabila ia diberi tugas sebagai seorang pemimpin, ia akan membuktikan diri sebagai seorang pemimpin yang mampu. Ia dapat menimbulkan suasana damai dan ia mempunyai sifat pembawaan suka mendamaikan orang. Kebutuhannya yang terutama ialah : Kasih, kebaikan, kelemahLembutan, penguasaan diri dan Iman. Dunia ini telah banyak diberkati oleh sifat-sifat orang Phlegmatic yang efisien. Ia dapat menjadi seorang diplomat, seorang akuntan, guru, pemimpin, ahli ilmu pengetahuan atau pekerja yang baik dalam suatu bidang yang membutuhkan ketelitian yang tinggi.

4. Melancholy

Orang Melancholy seringkali dilukiskan sebagai “temperamen yang suram atau murung”. Sebenarnya temperamen Melancholy adalah TEMPERAMEN yang PALING KAYA di antara tipe-tipe temperamen yang lain, oleh karena ia mempunyai sifat analitis, rela berkorban, berbakat, perfeksionis, dan memiliki emosi yang sangat sensitif. Dari keempat tipe temperamen, maka tipe Melancholy yang paling dapat menikmati karya-karya seni yang tinggi. Ia mempunyai sifat pembawaan yang introvert, tetapi karena perasaanperasaannya lebih menguasai dirinya, maka keadaan hatinya cenderung untuk mengikuti perasaan hatinya yang berubah-ubah. Kadang-kadang perasaan hatinya mengangkat dia ke puncak kegembiraan sehingga membuat dia bertindak lebih ektrovert; namun pada saat lain ia merasa murung dan tertekan, dan pada saat-saat itu ia akan menjadi orang yang sangat pendiam dan sama sekali berlawanan dengan keadaan sebelumnya. Orang yang memiliki temperamen Melancholy adalah seorang teman yang SANGAT SETIA, tetapi tidak seperti orang Sanguine, ia SUKAR mendapat teman. Ia tidak mau mengajukan diri untuk menemui orang-orang tetapi ia lebih cenderung untuk membiarkan orang-orang DATANG kepadanya. Mungkin orang yang memiliki temperamen Melancholy adalah orang yang paling dapat DIPERCAYAI dibanding dengan orang yang memiliki tipe-tipe temperamen yang lain, karena kecenderungannya untuk mencapai yang sempurna tidak membiarkan dirinya mengabaikan pekerjaannya atau membiarkan orang lain kecewa bila mereka bergantung kepadanya. Sifat pembawaannya yang pendiam dan tidak mau menonjolkan diri itu bukan menandakan bahwa ia TIDAk menyukai orang lain. Sama seperti kebanyakan dari kita, ia tidak hanya menyukai orang lain, tetapi ia juga mempunyai keinginan yang kuat untuk DIKASIHI orang lain. Pengalaman-pengalaman yang mengecewakan membuat dia tidak untuk menilai seseorang berdasarkan apa yang tampak di luarnya, karena ia agak merasa CURIGA apabila ada orang yang mencari-cari dia atau memberikan perhatian yang berlebihan kepadanya. Kemampuan yang hebat dalam menganalisa membuat dia dapat MEMPERKIRAKAN dengan tepat kemungkinan adanya halangan-halangan dan bahaya dalam setiap usaha yang direncanakannya. Sifat ini sangat bertentangan dengan sifat orang Choleric yang jarang sekali menyadari adanya persoalanpersoalan atau kesulitan-kesulitan, karena ia merasa YAKIN bahwa ia MAMPU mengatasi persoalan apa pun yang timbul. Sifat ini seringkali menyebabkan seorang Melancholy segan mengemukakan suatu gagasan baru atau menentang orang yang memprakarsai hal itu. Kadang-kadang apabila ia sedang mengalami suasana hati dan emosi yang gembira atau penuh inspirasi, ia dapat menghasilkan suatu karya seni yang besar atau MENCETUSKAN suatu hasil pemikiran yang LUAR BIASA. Hasil-hasil tersebut seringkali diikuti dengan saat-saat depresi yang hebat. Orang Melancholy biasanya menemukan nilai hidup PALING berarti dalam PENGORBANAN diri. Ia seakan-akan mempunyai keinginan untuk membuat dirinya sendiri menderita dan seringkali akan memilih lapangan pekerjaan yang sulit yang menuntut banyak pengorbanan diri. Sekali ia telah memilih pekerjaan, ia cenderung untuk bersikap sangat teliti dan tekun dalam mencapai tujuannya dan besar kemungkinan ia akan menyelesaikannya dengan sangat baik. Temperamen memiliki potensi yang paling hebat dibanding dengan tipe-tipe temperamen yang lain. Tetapi tipe temperamen yang PALING KUAT dan yang memiliki BANYAK potensi ini rupanya disertai dengan KELEMAHAN yang paling BANYAK. Seorang Melancholy dapat memanfaatkan kekuatannya sampai melebihi teman-temannya, atau ia dapat begitu dikuasai oleh kelemahan-kelemahannya sehingga ia menjadi seorang yang menderita GANGGUAN emosi, orang yang putus asa atau orang yang selalu sedih tanpa alasan, yang tidak pernah menyukai dirinya sendiri ataupun DISUKAI oleh orang lain. Banyak dari antara orang-orang yang berbakat besar di dunia ini yaitu para seniman, musikus, penemu, ahli filsafat, pendidik, dan ahli-ahli teori adalah orang-orang yang mempunyai temperamen Melancholy.


Nah, berdasarkan teori di atas, ternyata saya merasa saya lebih mirip dengan Melancholy...

Banyak bukti yang membuat saya berpikir seperti itu, yang paling penting saya orang yang uring-uringan dan cenderung pemurung. Pekerjaan saya lebih di pengaruhi dengan perasaan saya, bila semangat dan sedang senang ya saya mau melakukan banyak hal dan lebih cepat dan baik hasilnya. Tapi sebaliknya bila perasaan saya sedang tidak menentu tentu dapat dipastikan pekerjaan saya pun tidak menentu..hehe... Tetapi biasanya ketika semangat masih tersisa dan sifat rasional saya masih cukup kuat, saya masih bisa mengatur tindakan saya dan tidak membiarkannya di pengaruhi dengan seluruh perasaan saya. Tentang emosi saya pun saya merasa bisa mengatasinya, kecuali benar-benar ada yang menyulut emosi saya, barulah sikap spontan saya akan keluar dengan sendirinya. Satu lagi yang benar-benar saya rasa Melancholy adalah sifat saya adalah saya sulit untuk mengatakan gagasan saya di depan publik atau organisasi, namun saya tahu kalau saya adalah orang yang idealis, maka dari itu saya cenderung tidak lama bekerja sama di suatu organisasi... :(

Ok lah, sekian cerita tentang seorang lelaki biasa yang di lahirkan di Kota kecil di Jawa Barat 19 tahun yang lalu... :D

Semoga Kamu bisa menemukan karakter dirimu... ^^