Kamis, 01 April 2010

Cintaku padaku... ^^

Sebagai manusia kita tentu saja memiliki rasa egois, namun kita sering kali mengatakan bahwa kita tidak mementingkan diri sendiri. Kita mungkin memang berniat mementingkan orang lain dan tidak selalu memikirkan diri sendiri namun dalam diri kita tetap terselip kepentingan kita di pikiran dan apa yang kita lakukan. Bila tidak sungguh-sungguh disadari maka kita tidak akan pernah tahu seberapa egoisnya diri kita. Alangkah lebih baik untuk jujur terhadap diri sendiri dan orang lain di saat kita memiliki kebutuhan dan keinginan, contohnya saja dalam hubungan dua manusia yang dikatakan didasari cinta. Pada saat mengatakan mencintai lebih dari yang lain, sesungguhnya kita belum tentu benar-benar seperti itu. Kita mencintainya namun belum tentu lebih dari rasa cinta kita terhadap diri sendiri. Saat orang lain kurang memperhatikan kita, akan sangat mungkin kita akan mengurangi rasa perhatian kita.

Menurut saya mencintai diri sendiri itu bukan keegoisan, bukan keinginan pemenuhan nafsu, bukan kemelekatan yang tidak bisa diatasi. Bentuk dari cinta terhadap diri sendiri adalah rasa bersyukur atas hidup ini, rasa bersyukur atas badan ini, jiwa raga yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Menjaga, memelihara dan melestarikan kehidupan dan kesehatan kita adalah pelaksanaan yang paling besar dari rasa cinta terhadap diri sendiri. Jika kita mencintai diri kita sepenuh hati kita, kita tidak bisa membawa tubuh kita ini ke dalam sebuah kenikmatan yang menyakitkan. Kita tidak akan mau membawa diri kita kedalam kebodohan. Sebagai seseorang yang mencintai diri sendiri, tidak akan membawa tubuhnya kedalam penyakit seperti narkoba, minuman keras dan semua makanan dan minuman yang memabukkan dan adiktif. Karena kita tahu benda-benda konsumsi seperti itu tidak pernah membantu diri kita(jiwa dan raga) juga kehidupan kita yang berguna dan indah. Menjaga kesehatan begitu penting, jika tubuh kita sudah tidak bisa digunakan maka apalah arti diri kita, dan kita telah menyia-nyiakan apa yang ada pada diri kita sendiri. Sebaliknya dalam keadaan sehat kita bisa melakukan banyak hal penting yang berguna untuk diri ini seperti olahraga dan bersosialisasi, kita juga dapat memberi rasa cinta kepada orang lain.

Rasa cinta terhadap diri sendiri memang dikhususkan memperhatikan diri kita sendiri, namun kekurangan yang ada dalam diri kita tidak perlu kita sesali. Mensyukuri diri kita akan membuat kita dapat bersahabat baik dengan diri kita, membuat kita lebih semangat dan teguh dalam menjalani hidup kita. Namun kekurangan yang terjadi adalah ujian untuk kita apakah kita pantas untuk naik kelas, tinggal bagaimana kita dapat mengatasi dan melewati ujian-ujian yang datang dalam kehidupan kita. Jika tidak benar-benar mencintai diri kita sendiri, maka kita tidak akan pernah peduli dengan semua itu. Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri juga termasuk mencintai diri sendiri. Peduli terhadap kekurangan kita maka kita harus membagun kemampuan yang lebih baik, ini adalah salah satu bentuk konkrit dalam mencintai diri sendiri. Sebagai pemegang kekuasaan dalam diri kita, maka kita harus melakukan hal positif dan berguna. Dengan mencintai diri sendiri seperti ini maka kita dapat mencintai orang lain dengan baik dan memberikan manfaat, sesungguhnya mencintai alam dan orang lain juga adalah bentuk dari mencintai diri sendiri.

Lakukanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri, bangunlah kemampuan untuk diri sendiri, orang lain dan kelangsungan kehidupan.

0 komentar:

Posting Komentar