Tak dapat dipungkiri, kemajuan dunia keartisan di Indonesia sangatlah pesat. Banyak sekali artis-artis baru bermunculan di layar televisi maupun di industri rekaman. Apakah yang menyebabkan sepertinya sangat mudah untuk menjadi artis?

Di era 60-an hingga 90-an, menjadi selebriti mungkin adalah hal yang sangat sulit, dikarenakan keberadaan media pada saat itu sangat sedikit. Selain itu, sebelum menjadi bintang film atau apapun penyanyi rekaman, diperlukan dana yang besar dan diperlukan proses screening yang ketat.

Berbeda dengan dewasa ini, hampir setiap bulan pasti masyarakat akan menjumpai wajah-wajah baru dalam sebuah tayangan sinetron, ataupun mendengarkan lagu-lagu dari band pendatang baru di beberapa radio. Sepertinya, saat ini adalah sebuah hal yang mudah untuk masuk ke dalam dunia keartusan dan menjadi idola masyarakat.

Di beberapa kota besar, terutama di Jakarta, kesempatan untuk mendapatkan sebuah peran dalam sinetron sangatlah besar. Karena hampir di setiap mal di Jakarta banyak pencari bakat yang mencari calon bintang baru di sana. Selain itu, proses casting dalam sebuah perusahaan produser film tidak terlalu memperhitungkan kualitas akting mereka, melainkan lebih ke performa fisik dan penampilan.

Memang, saat ini masyarakat yang benar-benar mengerti akan dunia seni, tidak bisa terlalu mengharapkan kualitas akting atau musikalitas yang terbaik dari sajian para pendatang baru tersebut. Karena, sepertinya bukanlah kualitas yang ingin dijual kepada masyarakat luas, melainkan hanyalah kecantikan dan ketampanan wajah saja yang dijadikan parameter bisa menjadi artis atau tidak.

Seharusnya, dengan semakin banyaknya media, adalah salah satu kesempatan bagi para produser musik ataupun film untuk bersaing menyajikan karya yang terbaik dari para talent yang dimilikinya. Namun karena seni saat ini beralih menjadi sebuah industri dan tujuan utamanya adalah profit, maka kuantitaslah yang jadi perhatian, bukan kualitas lagi.

Bagi masyarakat Indonesia yang menjadi konsumen seni tersebut, diberikan kesempatan yang besar untuk bebas memilih, menyukai ataupun tidak apa yang disajikan oleh para produser seni itu. Dan untuk para artis dan musisi baru yang ada mungkin harusnya bisa lebih meningkatkan kualitas seninya. Karena seni adalah identitas, dan ketika identitas tersebut tidak bisa dijaga, maka ini bukanlah sebuah kemajuan, melainkan kemunduran dalam kehidupan seni di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar