Cinta dilarang, tapi sembunyi-sembunyi! Strategi hantam kromo ini memang bikin semakin ruwet tapi asyik juga. Padahal tingkat kerawanannya lebih besar, ketimbang lewat jalur resmi mengenalkan hubungan yang dijalankan. Remaja cewek yang menjalani pacaran model backstreet, pada umumnya punya tingkat stres yang lebih tinggi dibanding cowoknya. Cara wanita menanggapi masalah menggunakan emosi ketimbang rasio, sangat mempengaruhinya memainkan perasaan. Meski tidak melulu, cewek berperasaan sentimentil. Untuk hal-hal tertentu, cowok bisa saja lebih cengeng, ketimbang perempuan. Cuma, kalau sudah menembus perkara cinta, cewek lebih peka dan emosional menanggapinya. Kalau tidak dikontrol atau ada yang 'mengawasi' bisa-bisa kebablasan yang ujungnya bisa merugikan cewek itu sendiri. Kesensitifan remaja cewek ini, turut berpengaruh pula dalam ia mengambil keputusan. Kalau tidak dibarengi logika, wah ini yang bisa bikin repot. Makanya, cewek lebih banyak mengalami patah hati dengan seabrek kedukaannya ketimbang kaum pria.

Kalau kamu memutuskan untuk backstreet, baiknya kamu pikirkan matang-matang apakah hal ini bisa kamu pertahankan hingga orang tua kamu mengizinkannya di kemudian hari, atau malah bikin kamu sakit hati. Sebab cewek biasanya lebih berani menentang orang tua demi kekasihnya. Tapi banyak pula dari mereka yang akhirnya menelan kekecewaan karena ulah si pacar yang pergi begitu saja. Mulai deh, sikap murung, merokok, atau mencoba bergaul yang tidak sehat, jadi santapan buat melampiaskan kegundahan hati. Pacaran model seperti ini memang butuh stamina lebih ketimbang cara 'normal'. Apalagi kalau hati sudah menyala dengan perasaan cinta yang meletup-letup, kadangkala sulit menggunakan akal sehat. Di saat seperti inilah, kamu memerlukan orang yang kamu percayai untuk membantu kamu memberi peneguhan. Cinta yang cuma dilihat dengan kacamata pink memang terasa indah. Nah, orang-orang kepercayaan kamu inilah, yang mampu melihat itu dengan lensa bening dengan berbagai pertimbangan rasional. Singkatnya, mereka bisa menjadi 'hakim' yang baik, untuk memutuskan pantas tidaknya kamu berhubungan dengannya atau melanjutkan hubungan ini.

So, gimana kamu menentukan orang yang paling baik buat kepentingan kamu yang paling benar. Yang paling aman memang pertama kali adalah minta saran sama orang tua. Cuma, gimana ortu bisa memihak kamu, kalau mereka pun sudah anti dengan pacar kamu. Tak ada yang lain, kakak tercinta, bisa jadi 'penasehat' yang bisa kamu pilih selanjutnya. Kalau pun ini juga mentok, maka sahabatlah jadi sandaran. Repotnya, kalau kamu salah menentukan sahabat yang ternyata tak berpihak dalam kebaikan kamu. Bukannya solusi terbaik yang kamu dapatkan, malah masalah baru yang timbul. Inilah repotnya kalau kamu mengambil cara jalan belakang! Ke sana sini suka mentok dan bikin bete. Apakah perlu ada 'perlawanan'? Selidikilah tentang dia, apakah dia layak kamu perjuangkan hingga orang tua kamu bisa menerima, atau sebaiknya kamu tinggalin. Lihat bagaimana cara dia mencintai kamu dan menghargai kamu sebagai wanita bukan sebagai pacar yang melulu mengandalkan hubungan fisik.

Jangan sampai kamu mengambil keputusan dan berkorban untuk sesuatu yang akhirnya merugikan kamu. Toh kamu sendiri masih muda dan masih punya banyak kesempatan untuk memilih dan dipilh. Kalau tidak bisa sekarang menjadi kekasihnya, kan masih ada kemungkinan di waktu mendatang. Kalau memang dia jodoh kamu, kalian pasti dipertemukan lagi.

0 komentar:

Posting Komentar